Siapa yang tak kenal
burung cendrawasih, atau kangguru si mamalia berkantung? Tentunya kalian akan
sempat berpikir mengenai kedua jenis hewan itu, apa benar keduanya ada di
Indonesia. Sepertinya asing dan tidak tahu asalnya, kecuali kangguru yang sudah
umum kita kenal sebagai maskotnya Australia, negara sekaligus benua hunian
terbesar hewan berkantung tersebut.
Benar adanya, baik
burung cendrawasih dan kangguru ada di Indonesia, tepatnya di Papua. Keduanya
merupakan hewan endemik Papua. Tapi jangan salah, jenis kangguru yang ada di
Papua berbeda,ya dengan yang ada di Australia, ya. Jenis kangguru yang ada di Papua
itu fisiknya lebih kecil dan banyak hidup di pepohonan.
Itu merupakan salah satu
keunikan yang dimiliki Papua dan banyak ragam cerita unik lainnya untuk
menggambarkan provinsi paling timur di Indonesia tersebut. Di tahun 2021 ini, helatan
olahraga besar yakni, Pekan Olahraga Nasional/PON XX akan diselenggarakan di
Papua. Dengan mengambil dua jenis hewan sebagai Maskot nya, Kangpho dan Drawa
namanya. Kangpho, diambil dari jenis kangguru pohon mantel emas (goodfellow),
sedangkan Drawa diambil dari jenis burung cendrawasih.
sumber : https://i.pinimg.com/
Pekan Olahraga Nasional/PON yang diadakan secara periodik empat tahunan, sedianya diselenggarakan pada tahun 2020. Merebaknya virus Covid-19 dipenghujung 2019, disebut sebagai pandemi global, virus yang mematikan dan sudah banyak memakan korban jiwa. Kejadian luar biasa dan tersebar dengan cepat di seluruh belahan dunia, tak terkecuali Indonesia.
Keadaan tersebut memaksa banyak negara
melakukan penutupan (lockdown) serta pembatasan kegiatan masyarakatnya untuk menghentikan
penyebaran virus yang mematikan itu. Dengan kejadian ini PON XX Papua diundur
penyelenggaraannya, dan dengan pertimbangan keadaan sudah lebih kondusif
penyelenggaraan PON XX Papua akhirnya ditetapkan pelaksanaannya di tahun 2021,
dari tanggal 2 – 15 Oktober.
Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional/PON, bisa dibilang sebagai perhelatan akbar dan sangat bergengsi bagi tuan rumahnya, karena kegiatan olahraga nasional ini diikuti ribuan atlet nasional dari seluruh provinsi di Indonesia, yang memperlombakan seluruh cabang olah raga yang ditetapkan Komite Olahraga Nasional Indonesia/ KONI Pusat.
Tentunya dibutuhkan kesiapan bagi tuan rumah penyelenggara, baik infrastruktur serta sarana dan prasarana, termasuk sumber daya manusia. Dan ditunjuknya Provinsi Papua sebagai penyelenggaraan PON ke-20, bukan tanpa alasan. Provinsi Papua yang sekarang ini sudah berkembang dan banyak mengalami kemajuan, baik kemajuan dalam infrastruktur serta kemajuan sumber daya manusia. Ada beberapa dasar pertimbangan lainnya, tapi sebelumnya alangkah baiknya kita lebih dulu mengenal Provinsi Papua di bawah ini.
Sejarah Singkat Provinsi
Papua
Papua merupakan
provinsi paling timur di Indonesia, dan Jayapura sebagai ibukotanya. Provinsi ini
berbatasan langsung dengan Negara Papua Nugini di bagian timurnya. Secara letak
geografis keduanya dalam satu kepulauan besar Pulau Nugini. Sebelumnya provinsi
ini dikenal dengan nama Irian Barat pada tahun 60an, dan berganti nama Irian
Jaya pada masa Soeharto, Presiden Kedua Indonesia. Dan pada tahun 2001,
provinsi ini berganti nama lagi menjadi Papua dengan otonomi khusus. Dan dengan
berbagai pertimbangan, pada tahun 2004 provinsi Papua dipecah menjadi 2,
provinsi baru dengan nama Provinsi Papua Barat, kota Sorong sebagai ibukotanya,
dan Provinsi Papua yang sekarang.
Topografis dan
Demografis
Provinsi Papua memiliki
luas lebih dari 420 ribu km persegi, yang sebagian besar pegunungan dan hutan hujan tropis yang lebat dan pepohanan
yang tinggi, sungai sungai besar dan kecil, kaya akan sumber daya alam dan
keanekaragaman hayati (biodiversity). Beragam bentuk dan jenis flora dan fauna
yang khas dan unik, sekitar ada lebih 13 ribu species, berbeda jenis dari
keseluruhan flora fauna yang ada di nusantara.
Diantaranya burung Cendrawasih, dan beberapa jenis kangguru, seperti kangguru
mantel emas (goofellow), kangguru mbaiso, merupakan hewan endemik Papua
Berpenduduk lebih dari
4,3 juta jiwa (sumber BPS September 2020), sebagian besar populasi berada di
perkotaan, pegunungan serta pedalaman. Ada lebih dari 250 suku asli yang
tersebar, dan sebagian besar menggantungkan hidup dengan memanfaatkan alam.
Selain itu ada juga pendatang luar Papua yang mendiami kota kota besar yang
berbisnis membuka usaha, sebagai pedagang, tenaga kerja, guru dan sebagainya,
dikarenakan kekurangan dan minimnya sumber daya manusia lokal.
Rekam Jejak Pembangunan
Papua
Sebelumnya Provinsi
Papua bisa dikatakan sebagai provinsi tertinggal dan sangat lambat dalam
pembangunan dibandingakan dengan provinsi wilayah lain di Indonesia. Karena letak
geografis dan populasi yang terbatas,
cukup menghambat perkembangan Papua, dan berdampak lambatnya perkembangan
infrastruktur dan sumber daya manusia. Melimpahnya sumber daya alam dan mineral,
serta banyaknya tempat tempat potensial untuk tujuan parawisata dan banyak
potensi potensi lainnya, yang terbilang masih belum tersentuh dan
didayagunakan. Untuk itu pemerintah dengan serius mengambil langkah untuk
percepatan pembangunan di provinsi paling timur ini. Utamanya yang paling
penting adalah untuk pembangunan sarana dan prasarana transportasi dan
pendidikan.
Seiring dengan
berjalannya waktu, Pemerintah Indonesia kemudian lebih fokus dan memperhatinkan
provinsi ini dengan menerapkan kebijakan otonomi khusus, yang membuat
pemerintah setempat lebih leluasa untuk pengembangan dan pembangunan wilayahnya
sendiri. Dengan adanya otonomi khusus ini Pemprov Papua membuat kebijakan
pemekaran wilayah, yakni dengan meningkatkan jumlah kabupaten dan kecamatan,
agar pembangunan lebih merata dan terkonsentrasi. Saat ini di Provinsi Papua
terdapat 29 kabupaten dan 576 distrik/kecamatan. Dan kemungkinan pemekaran
wilayah akan terus bertambah sejalan
dengan tingkat kebutuhan sehingga pembangunan bisa merata. Ini tak lain sebagai
proyeksi visi dan misi Pemerintah Provinsi Papua, dengan tujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang sejahtera, mandiri, berkualitas dan berdayaguna.
Sejalan dengan tujuan
tersebut, Pemerintah Indonesia berkomitmen tinggi membantu dan membangun
infrastruktur yang andal serta meningkatkan kualitas sdm Papua, untuk mengejar
ketertinggalan dan sejajar dengan provinsi lainnya. Terbitnya Instruksi Presiden/Inpres
No.9 Tahun 2020, sebagai maklumat Presiden dan wujud dukungan pemerintah
tersebut. Sekarang ini pemerintah mengedepankan dan menjalankan pembangunan infrastruktur yang lebih terpadu,
fokus dan tepat sasaran. Tujuannya adalah pemerataan akan ketersedian
infrastruktur dan mengurangi tingkat indeks fluktuasi harga serta mengurangi
tingkat kemiskinan.
Berdasarkan data dari
Kementrian PUPR (Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat) tahun anggaran 2021, tercatat anggaran sebesar Rp. 6,12 trilyun
untuk pembangunan infrastruktur dan sdm di Provinsi Papua. Alokasi anggaran
antara lain; jalan dan jembatan sebesar Rp. 3,67 trilyun, SDA Rp. 670 miliar,
pemukiman Rp. 650 miliar, perumahan sebesar Rp. 330 miliar, dan lain-lainnya. Kementrian
PUPR menitik beratkan empat program sebagai sasarannya. Pertama, pemerataan
pembangunan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Yakni dengan membuka
keterisolasian setiap wilayah dengan membuka akses konektivitas dari darat
maupun multimoda. Hal ini diwujudkan dengan membangun jalan Trans Papua,
jembatan termasuk jalan perbatasan. Terhitung lebih dari 3500 km jalan Trans
Papua, lebih dari 1000 km jalan perbatasan, dan jembatan Youtefa sepanjang1,3
km.
sumber: https://indonesiatimur.id/
Kedua, dukungan penuh
pada peningkatan SDM masyarakat Papua. Penerapan sistem pendidikan dan
pelatihan terpadu untuk meningkatkan
kualitas sdm, dengan sarana dan tenaga pengajar. Sehingga saat ini sudah banyak
ditempatkan putra daerah untuk
menduduki posisi dan jabatan strategis
di pemerintahan. Disamping itu pemerintah juga melibatkan pelaku usaha lokal
untuk mendukung program pembangunan setempat. Ketiga, pelaksanaan program PKT
(Padat Karya Tunai). Kementrian PUPR mencatat ada peningkatan anggaran PKT dari
tahun sebelumnya, sebelumnya Rp. 671 milyar menjadi Rp. 731 milyar di tahun
2021. Program ini diharapkan bisa menyerap lebih dari 27 ribu tenaga kerja.
Keempat, program pemenuhan kebutuhan dan pelayanan dasar dengan dasar dukungan infrastruktur. Pembanguna jalan dan Pos Lintas Batas Negara terpadu, Antara lain di Skouw (Jayapura) dan di Sota (Merauke), pembangunan rumah khusus (adat), fasilitas air bersih, jalan lingkungan dan jembatan gantung (Kabupaten Asmat, Mappi, Mamberamo Raya). Dalam hal ini termasuk juga dukungan penyelenggaraan pembangunan infrastruktur dan sarana untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.
Tertundanya
PON XX Papua
Penyelenggaraan
PON XX Papua sedianya berlangsung pada tahun 2020, namun di undur sampai tahun
2021, karena kejadian luar biasa dan begitu cepatnya, yakni tersebarnya virus
mematikan di seluruh dunia, dinyatakan sebagai pandemi global, turut berdampak kepada negara kita. Pandemi
ini menyebabkan setiap negara menutup diri dan membatasi aktifitas
masyarakatnya untuk mencegah penyebaran virus yang banyak memakan korban ini.
Pandemi
ini sangat berdampak besar terhadap perekonomian dan pembangunan Negara Negara
di seluruh dunia. Tak terkecuali di Indonesia, hampir setiap sektor mengalami
keterpurukan, ekonomi menjadi lemah dan berjalan lambat karena hampir tidak ada
aktifitas karena kebijakan pembatasan oleh pemerintah. Dan sudah setahun lebih
kondisi pandemi berjalan, perlahan roda ekonomi dan pembangunan kembali berjalan
walaupun dengan batasan batasan tertentu, seiring dengan dijalankannya
vaksinasi nasional.
Kita
semua berharap Indonesia bisa kembali bangkit dan bisa berjalan seperti sediakala,
dan dengan kesuksesan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional yang di helat di
Provinsi Papua di tahun 2021 ini, bisa dijadikan momentum untuk pulihnya
keadaan Negara kita menjadi lebih baik. Pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia
berharap dan percaya, bahwa saudara saudara kita di Papua mampu dan memiliki
potensi untuk mewujudkan kebangkitan tersebut sekaligus memperkuat persatuan
dan kesatuan Negara Indonesia. Ibarat bagaikan sinar matahari yang muncul dari
gelapnya mendung, Papua sebagai Mentari Baru dari Timur Indonesia, bangkitnya
Papua dan Maju berkembang sebagai tonggak awal untuk Indonesia bangkit dari
keterpurukan akibat pandemi.
Pekan Olahraga Nasional XX Papua Tahun 2021
Perhelatan
PON XX Papua 2021 akan di gelar pada tanggal 2-15 Oktober 2021. Penyelenggaraan
akan dilangsungkan di 4 Kabupaten, yakni: Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura,
Kabupaten Merauke dan Kabupaten Mimika. Pesta olahraga terbesar di Indonesia
ini diikuti keseluruhan 34 provinsi yang turut berpartisipasi, melibatkan 6300
atlit, 3000 official, dan 9000 orang pendukung acara. Total ada 37 cabang
olahraga yang dipertandingkan, 56 disiplin cabang olahraga, dan 679 nomor
pertandingan/perlombaan. Dan Stadion Lukas Enembe yang memiliki kapasitas 40
ribu penonton, akan menjadi pusat penyelenggara PON XX Papua.
sumber: https://imsport.tv/
Wujud
Potensialnya Papua sebagai Penyelenggara PON XX
Tiga
bulan lagi PON XX di gelar, dan Pemprov Papua sudah siap menggelarnya walaupun
sempat tertunda. Sebagai bangsa Indonesia kita bangga, Papua memiliki sejuta
pesona, karena keindahan dan kekayaan alamnya. Saatnya Papua maju ke depan,
sebagai pemain utama yakni tuan rumah perhelatan olahraga terbesar nasional PON
ke-20. Ini baru pertama kali bagi Papua, dan ini bisa menjadi peluang dan
momentum untuk menunjukkan Papua bisa sukses sebagai tuan rumah, serta bisa
memberi dorongan dan semangat kepada seluruh rakyat Indonesia yang sedang
terpuruk untuk bangkit kembali.
Ada
ungkapan mengatakan melalui olahraga bisa menyatukan perbedaan dan
membangkitkan semangat persatuan. Bukan tanpa alasan pergelaran PON XX di Papua
ini akan berjalan sukses dan mampu membawa semangat bangsa Indonesia untuk
bangkit kembali. Beberapa hal dibawah ini bisa dijadikan dasar pendorongnya.
👉Infrastruktur
dan Fasilitas yang lengkap
Sejak
ditetapkannya sebagai daerah dengan otonomi khusus, pembangunan Papua meningkat
cukup signifikan, terutama menyangkut infrastruktur seperti pembangunan jalan,
gedung serta sarana dan prasarananya. Trans Papua menjadi penghubung dan
membuka wilayah yang selama ini terisolir dan sulit dijangkau. Padahal potensi
kekayaan alam Papua cukup melimpah, kenyataannya masih banyak wilayah yang belum
tersentuh. Disusul dengan kebijakan pemekaran wilayah dengan membangun sarana
dan pendukungnya untuk membuka potensi daerah setempat. Inpres No. 9 Tahun 2020
sebagai maklumat dari keseriusan pemerintah untuk mendukung penuh percepatan
pembangunan Papua, untuk mengejar ketertinggalan Papua dengan daerah lain di
Indonesia. Dan yang termasuk bentuk
dukungan tersebut adalah penyelenggaraan PON XX di Papua.
👉Potensialnya
SDM Papua
Papua
yang sekarang sudah sangat berbeda, masyarakatnya sudah bisa beradaptasi dengan
perkembangan pengetahuan dan tekhnologi. Hal ini tak lain karena sosialisasi
penduduk lokal dengan masyarakat luar sudah cukup baik, tidak ada lagi
kesenjangan dan perbedaan. Sejalan dengan waktu masyarakat Papua semakin
membuka diri dan berupaya mengejar ketertinggalan, dan membaur dengan masyarakat
lainnya di seluruh Indonesia. Tak heran sekarang ini kita melihat ada menteri
negara yang berasal dari Papua, tokoh dan public figure, penyanyi, presenter,
dan tak sedikit atlit nasional berasal dari tanah Papua.
👉Tujuan
Wisata Papua
Raja Ampat, Danau Sentani, orang Indonesia sudah banyak mengenal dan mengetahuinya. Bahkan bagi turis mancanegara nama tempat tersebut sudah menjadi daftar katalog kunjungan wisata mereka di Indonesia. Beberapa tempat eksotis lainnya tak kalah indah dari kedua tempat tersebut. sebut saja Danau Paniai dan Lembah Baliem yang menawarkan keindahan kawasan pegunungan dengan keunikan tradisional masyarakatnya. Selain itu ada Taman Nasional Teluk Cendrawasih dan Taman Nasional Lorentz, sebagai kawasan konservasi alam yang mempesona dengan keunikan dan ragam flora dan faunanya. Dan ada wisata pantai eksotik seperti; Pantai Bosnik, Pantai Amai, Pantai Base G, Pantai Gedo, yang penuh pesona dan indah pemandangan pasir pantainya. Belum lagi asiknya dengan wisata kepulauan yang seperti Pulau Rumberpon dan Pulau Masinam. Begitu luar biasanya potensi wisata Papua, dan ini menjadi bagian faktor pendorong kesuksesan Papua sebagai tuan rumah PON XX.
👉Prestasi
dan Sumbangan Papua untuk Olahraga Nasional
Tak
dapat dipungkiri, Papua begitu besar sumbangsihnya bagi Negara dalam olahraga.
Prestasi banyak ditorehkan oleh insan insan olahraga dari Papua. Nama nama
besar yang pernah tercatat yang dikenal dan berprestasi baik dikancah nasional
maupun internasional. Boaz Salossa, pecinta sepakbola Indonesia pasti mengenalnya.
Pria kelahiran Jayapura ini beberapa kali membela tim nasional Indonesia. Nama
Boaz begitu melekat di hati masyarakat Indonesia karena ia merupakan striker
paling tajam yang pernah dimiliki Indonesia. Lisa Rumbewas, siapa tak kenal
lifter angkat besi nasional ini. Peraih dua medali perak di dua olimpiade
berbeda Sydney 2000 dan Athena 2004, dan peraih medali perak di kejuaraan
angkat besi dunia tahun 2006 di Santo Domingo, Repulik Dominika. Selain itu ada
atlit putri Serafi Anelies Unani, yang menyumbangkan medali emas di SEA Games
Palembang tahun 2011, ia menang di nomor bergengsi atletik lari 100 meter, dan
mencatatkan namanya sebagai perempuan tercepat di Asia Tenggara. Tercatat juga
atlit putra Papua, Franklin Ramses Burumi, dengan pencapaian yang luar biasa
dengan menyabet tiga medali emas di SEA Games Palembang tahun 2011, Antara
lain; di nomor bergengsi 100 meter, 200 meter dan 4 x 100 meter estafet putra.
Banyak lagi deretan nama nama besar asal Papua yang memberikan prestasi yang
membanggakan bagi Indonesia, kalau membicarakannya akan sangat panjang. Dan
sepertinya Papua tidak henti hentinya mencetak olahragawan yang membawa harum
nama Indonesia di mata dunia.
sumber: https://www.kompas.com
Semoga
penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional ke-20 di Papua di bulan Oktober nanti
bisa berjalan lancar dan sukses. Kesuksesan Papua sebagai tuan rumah dan
penyelengaraan olahraga terbesar di Indonesia ini diharapkan bisa memberikan
sinar harapan, untuk kebangkitan Indonesia dari keterpurukan. Kita yakin Papua
yang sekarang bisa maju dan mampu menggelar perhelatan akbar seperti pekan
olahraga nasional tentu tidak mudah dan harus memenuhi kondisi kondisi
tertentu. Dan Papua sudah menunjukkan keberhasilan tersebut dengan kamauan yang
kuat dan dengan dorongan prestasi dalam waktu yang tidak sebentar. Melalui
tulisan ini saya mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia: “ Ayo sukseskan PON
XX PAPUA”, Papua Maju dan Sukses menuju Kebangkitan Indonesia.