Masa anak-anak adalah masa yang penuh dengan keceriaan, melihat tingkah laku mereka yang lucu seringkali membuat orangtua merasa gemas, dan hal itu tanpa orangtua sadari bisa sebagai obat psikologi ketika merasa capek atau kelelahan. Anak-anakpun selalu meniru apa yang orangtuanya lakukan meskipun dengan caranya mereka sendiri, misal ketika Mama memasak, dia meniru ingin ikut memasak. Hal kelucuan, keluguan, kegemasan, ekspresi yang tiba-tiba menangis, tersenyum dan sebagainya secara tidak langsung adalah sebagai bahasanya mereka.
Jenis-jenis Bahasa
Bahasa sendiri terbagi menjadi 2 yaitu :
- Bahasa verbal yaitu, bahasa yang di utarakan langsung lewat lisan.
- Bahasa tubuh (non verbal) yaitu, bentuk komunikasi melalui bahasa isyarat, ekspresi wajah, sandi, simbol-simbol, intonasi suara dan sebagainya.
Umumnya, bila kita sebagai penerima pesan akan lebih condong mempercayai bahasa tubuh. Salah satu alasannya adalah bahwa bahasa tubuh memberi informasi mengenai tujuan dan respon emosional kita. Bahasa tubuh lebih mengutamakan pesan relasional (pesan-pesan mengenai tingkat perasaan) daripada pikiran-pikiran (yang paling baik disampaikan lewat komunikasi verbal). Salah satu bentuk komunikasi yang sering kita gunakan adalah bahasa tubuh, dimana komunikasi terjadi melalui gerakan tubuh.
Sejarah Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh atau bahasa nonverbal pertama kali ditemukan pada zaman Aristoteles sekitar 400 sampai 600 tahun SM. Namun studi ilmiahnya yang berkaitan dengan retorika, baru dilakukan pada zaman Yunani dan Romawi Kuno.
Fungsi-fungsi Bahasa Tubuh (Nonverbal)
Bahasa tubuh atau komunikasi nonverbal juga ada fungsinya. Mengutip menurut Mark L Knapp ada 5 fungsi bahasa tubuh:
- Repetisi yaitu, Mengulang kembali gagasan yang sudah disampaikan secara verbal. Contohnya: menyuruh anak makan, tapi tidak makan-makan, tanpa basa-basi langsung kita suapi.
- Substitusi yaitu, menggantikan kata-kata verbal. Contohnya: menggeleng-gelengkan kepala.
- Kontradiksi yaitu, menolak sebuah pesan verbal dengan memberikan makna lain menggunakan pesan nonverbal. Contohnya : memuji teman dengan bilang "cantik", tapi mencibirkan bibir.
- Komplemen yaitu, melengkapi dan memperkaya pesan nonverbal. Contohnya : air mata menunjukkan kesedihan yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata.
- Aksentuasi yaitu, menegaskan pesan non verbal. Contohnya : saking kesal, menepuk meja dengan tangan.
Komunikasi dengan bahasa tubuh, merupakan bahasa yang sangat penting dan tidak bisa di pisahkan dari komunikasi kita sehari-hari.
Bahasa tubuh atau komunikasi non verbal juga sangat baik untuk tumbuh kembang buah hati. Karena anak-anak tidak bisa langsung mengerti dan memahami apa yang kita ucapkan melalui lisan, melainkan harus dengan tindakan atau praktek secara langsung.
Ekspresi wajah mereka akan membantu orangtua dalam mengatahui dengan jelas apa yang sedang mereka pikirkan atau rasakan.
Yang perlu diperhatikan lebih oleh orangtua adalah menangkap ekspresi wajah pada saat yang tepat dan menanyakan pertanyaan yang tepat pula. Dengan melakukan itu, maka orangtua akan lebih baik dalam mengerti apa yang sedang dipikirkan dan dirasakan oleh sang anak.

https://bidanku.com/
Oleh sebab itu, bahasa tubuh sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Karena anak akan meniru dan merekam setiap gerak-gerik yang kita lakukan sebagai orangtua. Anak-anak mulai memperlajari bahasa tubuh tidak lama setelah mereka lahir ke dunia, lalu terus dilatih dan berkembang sepanjang umur hidupnya.
Jadi, sebagai orangtua harus lebih bijak dalam bersikap dan bertindak didepan anak, karena anak akan lebih mudah menyerap semua tindakan orangtuanya dari bahasa tubuh yang orangtua lakukan. Orang tua dalam hal ini harus memahami dan bisa menanamkan nilai-nilai religius dan etika kemanusiaan bagi sang anak.
#appletreebsd http://www.appletreebsd.com/
#appletreebsd http://www.appletreebsd.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar