Dari Sabang sampai Merauke
Berjajar pulau-pulau
Sambung menyambung menjadi satu
Itulah Indonesia
Kamu pasti sudah gak asing dong dengan kutipan sya'ir di atas? Yups, salah satu lagu Nasional yang kerap dinyanyikan oleh anak-anak SD. Termasuk saya ya pada masanya :).
Lagu tersebut tampak jelas dan lantang mengatakan "Sabang"? Yups, Sabang merupakan salah satu kota di Provinsi Aceh yang notabene berada di ujung sebelah barat Nusantara.
Bukan hanya soal Sabang yang menjadikan Aceh begitu terngiang di telinga masyarakat Indonesia. Masih banyak budaya dan kearifan lokal lainnya yang begitu memesona dan bisa di bilang tidak lekang di telan zaman. Karenanya, anak-anak zaman millenials dan gen-z pun mengetehui budaya dan kearifan lokal yang Aceh miliki.
Pada artikel ini, saya akan mengupas tentang budaya dan kearifan lokal yang ada di Aceh, ya. Mari simak sampai selesai pada pemabahasan di bawah ini.
- Tarian Khas Aceh Melegenda Hingga Mancanegara
Pasti kamu tahu dong dengan salah satu tarian Aceh yang pesertanya harus ganjil, menarinya sambil duduk berjajar, tepuk tangan, tepuk-tepuk dada, dan pangkal paha? Yups, tarian tersebut dinamakan Tari Saman. Tari Saman sudah begitu melegenda dan menjadi ciri khas budaya Provinsi Aceh.
Salah satu contoh saja, Tari Saman dijadikan pembukaan pada acara Asian Games pada tahun 2018 kemarin. Begitu membanggakan bukan? Dilihat oleh jutaan pasang mata, bukan hanya penduduk Nusantara, melainkan hingga Mancanegara.
Mari kita bahas secara ringkas tentang Tari Saman. Tari Saman merupakan tarian yang diciptakan oleh Suku Gayo, yang mana Suku Gayo ini salah satu Suku yang berasal dari Aceh Tenggara. Sebab daripada itu, sya'ir yang di lantunkan pada Tari Saman merupakan Bahasa Gayo.
Bukan tarian sekadar menari, ya. Tari Saman ternyata memiliki makna mendalam di dalamnya. Salah satu makna tersirat dari Tari Saman adalah sebagai media dakwah. Maka tak heran, jika Tari Saman kerap disajikan pada acara-acara besar Islam, seperti merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Oleh sebab itu, Tari Saman begitu mencerminkan hal-hal yang berbau keagamaan, bahkan pendidikan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan.
Satu hal yang lebih membanggakan, Tari Saman sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Daftar Refresentatif Budaya Takbenda Warisan Manusia pada 2011 silam.
Selain Tari Saman, ternyata Aceh memiliki tarian jenis lainnya, lho. Seperti, Tari Laweut Aceh, Tari Tarek Pukat, Tari Bines, Tari Didong, Rapai Geleng, Tari Ula-ula Lembing, Tari Ratoh Duek Aceh, Tari Pho dan lain-lain.
- Kuliner Khas Aceh, Enak di Lidah dan Melekat di Hati
Bukan rahasia lagi, jika salah satu kudapan khas Aceh, yakni Mie Aceh sangat mudah ditemukan di seluruh penjuru Nusantara. Mie yang diolah dengan ciri khasnya, yakni ditambakan daging kambing, sapi, udang atau ikan. Khas lainnya yang gak boleh terlewatkan saat penyajian Mie Aceh ialah memasukkan kuah kari.
Selain Mie Aceh yang begitu digemari oleh hampir seluruh penduduk negeri, pecinta kopi pun selalu penasaran dan ketagihan untuk mencicipi kopi khas Aceh, yakni Kopi Gayo.
Kopi Gayo merupakan salah satu jenis kopi varietas Arabika. Mengapa dinamakan Kopi Gayo? Ya, penamaan ini disematkan karena kopi ini tumbuh di dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah. Yang lebih membanggakan lagi, kopi yang berasal dari Aceh ini ternyata jenis kopi arabika yang hasil panennya terbesar di Asia.
Pemerintah pun memberikan apresiasinya pada Kopi Gayo, yakni Indikasi Geografis (IG) yang diserahkan oleh Kemenkumham RI. Tak cukup sampai disitu, Kopi Gayo pun sudah mendapatkan pengakuan luar biasa dari kancah dunia, lho. Organisasi Internasional Fair Trade memberikan penghargaan berupa Fair Trade Certified pada 27 Mei 2010 silam.
- Penyematan Gelar Cut dan Teuku Menjadi Ciri Khas
Perempuan yang memiliki nama berawalan Cut dan laki-laki Teuku, sudah tidak dapat diragukan lagi jika mereka berdarah Aceh. Sebut saja sebagai contoh para pahlawan kita, Cut Nyak Dien dan Teuku Umar. Selain itu, para artis Tanah Air pun bertebaran yang memiliki darah Aceh, seperti Cut Meyriska, Cuy Syifa, Cut Keke, Cut Tari, Teuku Wisnu, Teuku Ryan, Teuku Zaky dan lainnya.
Namun yang harus kamu tahu, nih. Penyematan Cut dan Teuku pada mulanya tidak digunakan sebagai gelar warga Aceh yang notabene masyarakat biasa. Gelar Cut diberikan kepada para perempuan yang terlahir sebagai kaum bangsawan. Begitu halnya dengan gelar Teuku, yang mana penyematan gelar tersebut diberikan pada pria kaum bangsawan suku Aceh yang memimpin wilayah Nangroe.
Satu gelar yang sekarang tampaknya mulai pudar, yakni Teungku. Berbeda dengan Teuku, pemberian gelar Teungku di khususkan bagi tokoh masyarakat yang dipercayai memiliki pengetahuan lebih tentang Agama Islam. Jika pada umumnya, seperti gelar Kiayi, Ustadz dan lainnya.
- Aceh Menjadi Satu-satunya Provinsi yang Menerapkan Hukum Islam di Indonesia
Satu hal yang unik dan menjadi pembeda antara budaya Aceh dengan provinsi lainnya di Indonesia ialah menerapkan hukum-hukum Islam. Aceh memiliki hak otonomi khusus untuk menerapkan hukum-hukum berbasis Islam. Menurut sejarah, Aceh merupakan salah satu provinsi yang memiliki kesultanan yang terbilang paling kuat di Asia Tenggara. Karenanya, tak heran sekarang ini memiliki hak otonomi khusus untuk menerapkan hukum-hukum Islam pada pemerintahan di daerahnya.
Hukum-hukum Islam yang diterapkan di provinsi Aceh tersebut diberlakukan untuk berbagai jenis kesalahan yang dilakukan masyarakatnya, meliputi minum minuman beralkohol, perzinahan, perjudian dan lainnya.
Meski di luar sana terjadi pro kontra dengan Undang-undang secara Islam tersebut, namun yang perlu disadari, bahwa setiap daerah diberikan hak dan wewenang untuk menerapkan peraturan dan hukum-hukum di wilayahnya masing-masing, seperti yang halnya Aceh yang menerapkan hukum dan aturan merujuk pedoman Agama Islam.
Keempat poin di atas hanya contoh kecil saja dari budaya yang ada di Aceh hingga detik ini. Budaya-budaya tersebut menjadi pembeda dan ikonik dari daerah lainnya di Indonesia.
Penjabaran di atas, nampak jelas menggambarkan bahwa budaya dan kearifan lokal yang dimiliki Aceh tidak lekang di telan zaman, ya.
Jika kaum millenials dan gen-z, diberikan pertanyaan, "Kamu tahu gak kalau orang yang memiliki nama awalan Cut asli daerah mana?, Kamu tau gak Tari Saman berasal dari mana?, Kamu tahu gak Provinsi apa yang menerapkan hukum Islam di Indonesia?". Tentu mereka sudah tahu jawabannya, yakni Provinsi Aceh.
Itulah penjelasan saya tentang pesona dari budaya yang ada di Aceh dan terngiang di telinga hingga saat ini. Yuk, berikan pendapat kamu tentang budaya Aceh pada lomba blog yang diselenggarakan oleh "Estafet Budaya Aceh".
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Refensi Gambar:
***
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Refensi Gambar:
- https://www.instagram.com/festival_saman_2019/
- https://unsplash.com/@kafgaf
- https://www.instagram.com/p/B1Qxby1nq1D/
- https://www.instagram.com/p/Byxa3WThv5d/
***
Artikel ini di ikut sertakan pada lomba bertema "Budaya Aceh di Mata Millenial" yang diselenggarakan oleh Estafet Budaya Aceh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar