"Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan izin Tuhan, dan tanah yang buruk, tanaman-tanamannya tumbuh merana..."
QS. Al-A'raf 7:58
Kutipan Ayat di atas seperti menggambarakan sisi lain Negara Indonesia, kan? Memang, bukan rahasia lagi, jika butala Indonesia terkenal dengan kesuburannya, dunia pun mengakuinya. Tujuan para penjajah pada masanya pun tak lain untuk menguasai kekayaan Sumbey Daya Alam Indonesia.
Satu dari jutaan tumbuhan berjebah di Tanah Air ini adalah kelapa sawit.
Jenis kelapa yang memiliki nama Latin Elaeis ini memiliki arti, minyak. Sesuai namanya, suatu hal yang memiliki nilai komoditi tinggi dari sawit adalah minyak yang terkandung di dalamnya, yang mana minyak tersebut hasil pengolahan dari buah sawit yang telah di panen dan melalui proses pengolahan terlebih dahulu.
Kilas balik sedikit. Faktanya, kelapa sawit bukan tanaman asli Indonesia, lho. Mengutip dari GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia), kelapa sawit merupakan tanaman asli Afrika, yang mana pada saat itu di bawa ke Indonesia oleh pemerintah kolonial Belanda tahun 1848.
Salah satu syarat tumbuh suburnya pun ternyata, sesuai dengan letak geografis Indonesia, berada pada garis khatulistiwa, curah hujan tinggi, udara hangat dan agroklimat lainnya. Faktanya, dengan semua syarat tersebut, Indonesia memenuhinya, lho. Maka tak heran, jika saat ini Indonesia menjadi produsen sawit terbesar di dunia.
Dari pengolahan kelapa sawit di buat menjadi 2 jenis minyak, yakni CPO (Crude Palm Oil) dan PKO (Palm Kernel Oil). CPO (Crude Palm Oil) di proses dari daging buah sawit sedangkan dan PKO (Palm Kernel Oil) dari inti buah sawit.
Mengutip dari berbagai sumber, CPO (Crude Palm Oil) dan PKO (Palm Kernel Oil) yang di hasilkan Indonesia pun selama 3 tahun terakhir mengalami peningkatan. Sebagai gambaran, pada tabel di bawah ini.
Tahun
|
Produksi
CPO
|
Produksi
PKO
|
Jumlah
|
2016
|
31.5 juta ton
|
3 juta ton
|
34.5
juta ton
|
2017
|
38.17 juta ton
|
3.05 juta ton
|
41.98
juta ton
|
2018
|
47.6 juta ton
|
4.2 juta ton
|
51.8
juta ton
|
Dengan jumlah CPO dan PKO yang melimpah, Indonesia menjadi Negara eksportir minyak sawit terbesar di dunia. Dengan tujuan, seperti RRT, India, Pakistan, Malaysia, dan Belanda.
Mengutip dari BPS (Badan Pusat Statistik), luas lahan kelapa sawit per tahun 2017 di Indonesia mencapai 12.2 juta hektare. Luas keseluruhan lahan kelapa sawit tersebut, di pegang oleh tiga stakeholders, yakni PBN (Perkebunan Besar Negara), PBS (Perkebunan Besar Swasta) dan PR (Perkebunan Rakyat).
Jumlah tersebut tersebar di berbagai wilayah Indonesia, dan penyumbang sawit terbesar adalah Pulau Sumatera.
Diagram di bawah sebagai gambaran luas lahan kelapa sawit tahun 2019 yang di pegang oleh 3 stakeholders.
Penjabaran di atas hanya sebagian kecilnya saja, ya. Pada kenyataannya, minyak sawit menyumbang peranan penting pada ± 1000 jenis produk yang kerap kali kita gunakan sehari-hari.
Bicara soal sawit memang gak akan ada habisnya. Karenanya, kita patut berbangga, menjadi penduduk Negara yang memiliki julukan Gemah Ripah Loh Jinawi.
"Sawit Kuat, Indonesia Hebat"Referensi:
- Gabungan Pengusaha Sawit Indonesia (GAPKI) / https://gapki.id/
- Badan Pusat Statistik (BPS) / https://www.bps.go.id/
- Sumber gambar: Pixabay, olahan pribadi dan website http://behealthypage.blogspot.com/
Artikel ini di ikut sertakan pada lomba blog yang di selenggarakan oleh akun instagram @sawitbaik.id.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar