Jumat, 30 Juli 2021

Papua Maju dan Sukses Menuju Kebangkitan Indonesia

 

Siapa yang tak kenal burung cendrawasih, atau kangguru si mamalia berkantung? Tentunya kalian akan sempat berpikir mengenai kedua jenis hewan itu, apa benar keduanya ada di Indonesia. Sepertinya asing dan tidak tahu asalnya, kecuali kangguru yang sudah umum kita kenal sebagai maskotnya Australia, negara sekaligus benua hunian terbesar hewan berkantung tersebut.

Benar adanya, baik burung cendrawasih dan kangguru ada di Indonesia, tepatnya di Papua. Keduanya merupakan hewan endemik Papua. Tapi jangan salah, jenis kangguru yang ada di Papua berbeda,ya dengan yang ada di Australia, ya. Jenis kangguru yang ada di Papua itu fisiknya lebih kecil dan banyak hidup di pepohonan.

Itu merupakan salah satu keunikan yang dimiliki Papua dan banyak ragam cerita unik lainnya untuk menggambarkan provinsi paling timur di Indonesia tersebut. Di tahun 2021 ini, helatan olahraga besar yakni, Pekan Olahraga Nasional/PON XX akan diselenggarakan di Papua. Dengan mengambil dua jenis hewan sebagai Maskot nya, Kangpho dan Drawa namanya. Kangpho, diambil dari jenis kangguru pohon mantel emas (goodfellow), sedangkan Drawa diambil dari jenis burung cendrawasih.


                                            sumber : 
https://i.pinimg.com/


Pekan Olahraga Nasional/PON yang diadakan secara periodik empat tahunan, sedianya diselenggarakan pada tahun 2020.  Merebaknya virus Covid-19 dipenghujung 2019, disebut sebagai pandemi global, virus yang mematikan dan sudah banyak memakan korban jiwa. Kejadian luar biasa  dan tersebar dengan cepat di seluruh belahan dunia, tak terkecuali Indonesia. 

Keadaan tersebut memaksa banyak negara melakukan penutupan (lockdown) serta pembatasan kegiatan masyarakatnya untuk menghentikan penyebaran virus yang mematikan itu. Dengan kejadian ini PON XX Papua diundur penyelenggaraannya, dan dengan pertimbangan keadaan sudah lebih kondusif penyelenggaraan PON XX Papua akhirnya ditetapkan pelaksanaannya di tahun 2021, dari tanggal 2 – 15 Oktober.

Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional/PON, bisa dibilang sebagai perhelatan akbar dan sangat bergengsi bagi tuan rumahnya, karena kegiatan olahraga nasional ini diikuti ribuan atlet nasional dari seluruh provinsi di Indonesia, yang memperlombakan seluruh cabang olah raga yang ditetapkan Komite Olahraga Nasional Indonesia/ KONI Pusat. 

Tentunya dibutuhkan kesiapan bagi tuan rumah penyelenggara, baik infrastruktur serta sarana dan prasarana, termasuk sumber daya manusia. Dan ditunjuknya Provinsi Papua sebagai penyelenggaraan PON ke-20, bukan tanpa alasan. Provinsi Papua yang sekarang ini sudah berkembang dan banyak mengalami kemajuan, baik kemajuan dalam infrastruktur serta kemajuan sumber daya manusia. Ada beberapa dasar pertimbangan lainnya, tapi sebelumnya alangkah baiknya kita lebih dulu mengenal Provinsi Papua di bawah ini.

Sejarah Singkat Provinsi Papua

Papua merupakan provinsi paling timur di Indonesia, dan Jayapura sebagai ibukotanya. Provinsi ini berbatasan langsung dengan Negara Papua Nugini di bagian timurnya. Secara letak geografis keduanya dalam satu kepulauan besar Pulau Nugini. Sebelumnya provinsi ini dikenal dengan nama Irian Barat pada tahun 60an, dan berganti nama Irian Jaya pada masa Soeharto, Presiden Kedua Indonesia. Dan pada tahun 2001, provinsi ini berganti nama lagi menjadi Papua dengan otonomi khusus. Dan dengan berbagai pertimbangan, pada tahun 2004 provinsi Papua dipecah menjadi 2, provinsi baru dengan nama Provinsi Papua Barat, kota Sorong sebagai ibukotanya, dan Provinsi  Papua yang sekarang.

 

Topografis dan Demografis

Provinsi Papua memiliki luas lebih dari 420 ribu km persegi, yang sebagian besar pegunungan  dan hutan hujan tropis yang lebat dan pepohanan yang tinggi, sungai sungai besar dan kecil, kaya akan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati (biodiversity). Beragam bentuk dan jenis flora dan fauna yang khas dan unik, sekitar ada lebih 13 ribu species, berbeda jenis dari keseluruhan  flora fauna yang ada di nusantara. Diantaranya burung Cendrawasih, dan beberapa jenis kangguru, seperti kangguru mantel emas (goofellow), kangguru mbaiso, merupakan hewan endemik Papua

Berpenduduk lebih dari 4,3 juta jiwa (sumber BPS September 2020), sebagian besar populasi berada di perkotaan, pegunungan serta pedalaman. Ada lebih dari 250 suku asli yang tersebar, dan sebagian besar menggantungkan hidup dengan memanfaatkan alam. Selain itu ada juga pendatang luar Papua yang mendiami kota kota besar yang berbisnis membuka usaha, sebagai pedagang, tenaga kerja, guru dan sebagainya, dikarenakan kekurangan dan minimnya sumber daya manusia lokal.

 

Rekam Jejak Pembangunan Papua

Sebelumnya Provinsi Papua bisa dikatakan sebagai provinsi tertinggal dan sangat lambat dalam pembangunan dibandingakan dengan provinsi wilayah lain di Indonesia. Karena letak geografis  dan populasi yang terbatas, cukup menghambat perkembangan Papua, dan berdampak lambatnya perkembangan infrastruktur dan sumber daya manusia. Melimpahnya sumber daya alam dan mineral, serta banyaknya tempat tempat potensial untuk tujuan parawisata dan banyak potensi potensi lainnya, yang terbilang masih belum tersentuh dan didayagunakan. Untuk itu pemerintah dengan serius mengambil langkah untuk percepatan pembangunan di provinsi paling timur ini. Utamanya yang paling penting adalah untuk pembangunan sarana dan prasarana transportasi dan pendidikan.

Seiring dengan berjalannya waktu, Pemerintah Indonesia kemudian lebih fokus dan memperhatinkan provinsi ini dengan menerapkan kebijakan otonomi khusus, yang membuat pemerintah setempat lebih leluasa untuk pengembangan dan pembangunan wilayahnya sendiri. Dengan adanya otonomi khusus ini Pemprov Papua membuat kebijakan pemekaran wilayah, yakni dengan meningkatkan jumlah kabupaten dan kecamatan, agar pembangunan lebih merata dan terkonsentrasi. Saat ini di Provinsi Papua terdapat 29 kabupaten dan 576 distrik/kecamatan. Dan kemungkinan pemekaran wilayah akan terus bertambah  sejalan dengan tingkat kebutuhan sehingga pembangunan bisa merata. Ini tak lain sebagai proyeksi visi dan misi Pemerintah Provinsi Papua, dengan tujuan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, mandiri, berkualitas dan berdayaguna.

Sejalan dengan tujuan tersebut, Pemerintah Indonesia berkomitmen tinggi membantu dan membangun infrastruktur yang andal serta meningkatkan kualitas sdm Papua, untuk mengejar ketertinggalan dan sejajar dengan provinsi lainnya. Terbitnya Instruksi Presiden/Inpres No.9 Tahun 2020, sebagai maklumat Presiden dan wujud dukungan pemerintah tersebut. Sekarang ini pemerintah mengedepankan dan menjalankan  pembangunan infrastruktur yang lebih terpadu, fokus dan tepat sasaran. Tujuannya adalah pemerataan akan ketersedian infrastruktur dan mengurangi tingkat indeks fluktuasi harga serta mengurangi tingkat kemiskinan.

Berdasarkan data dari Kementrian PUPR (Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat) tahun anggaran 2021,  tercatat anggaran sebesar Rp. 6,12 trilyun untuk pembangunan infrastruktur dan sdm di Provinsi Papua. Alokasi anggaran antara lain; jalan dan jembatan sebesar Rp. 3,67 trilyun, SDA Rp. 670 miliar, pemukiman Rp. 650 miliar, perumahan sebesar Rp. 330 miliar, dan lain-lainnya. Kementrian PUPR menitik beratkan empat program sebagai sasarannya. Pertama, pemerataan pembangunan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Yakni dengan membuka keterisolasian setiap wilayah dengan membuka akses konektivitas dari darat maupun multimoda. Hal ini diwujudkan dengan membangun jalan Trans Papua, jembatan termasuk jalan perbatasan. Terhitung lebih dari 3500 km jalan Trans Papua, lebih dari 1000 km jalan perbatasan, dan jembatan Youtefa sepanjang1,3 km.



                                                sumber: https://indonesiatimur.id/

Kedua, dukungan penuh pada peningkatan SDM masyarakat Papua. Penerapan sistem pendidikan dan pelatihan terpadu untuk  meningkatkan kualitas sdm, dengan sarana dan tenaga pengajar. Sehingga saat ini sudah banyak ditempatkan  putra daerah untuk menduduki  posisi dan jabatan strategis di pemerintahan. Disamping itu pemerintah juga melibatkan pelaku usaha lokal untuk mendukung program pembangunan setempat. Ketiga, pelaksanaan program PKT (Padat Karya Tunai). Kementrian PUPR mencatat ada peningkatan anggaran PKT dari tahun sebelumnya, sebelumnya Rp. 671 milyar menjadi Rp. 731 milyar di tahun 2021. Program ini diharapkan bisa menyerap lebih dari 27 ribu tenaga kerja.

Keempat, program pemenuhan kebutuhan dan pelayanan dasar dengan dasar dukungan infrastruktur. Pembanguna jalan dan Pos Lintas Batas Negara terpadu, Antara lain di Skouw (Jayapura) dan di Sota (Merauke), pembangunan rumah khusus (adat), fasilitas air bersih, jalan lingkungan dan jembatan gantung (Kabupaten Asmat, Mappi, Mamberamo Raya). Dalam hal ini termasuk juga dukungan penyelenggaraan pembangunan infrastruktur dan sarana untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.


Tertundanya PON XX Papua

Penyelenggaraan PON XX Papua sedianya berlangsung pada tahun 2020, namun di undur sampai tahun 2021, karena kejadian luar biasa dan begitu cepatnya, yakni tersebarnya virus mematikan di seluruh dunia, dinyatakan sebagai pandemi global,  turut berdampak kepada negara kita. Pandemi ini menyebabkan setiap negara menutup diri dan membatasi aktifitas masyarakatnya untuk mencegah penyebaran virus yang banyak memakan korban ini.

Pandemi ini sangat berdampak besar terhadap perekonomian dan pembangunan Negara Negara di seluruh dunia. Tak terkecuali di Indonesia, hampir setiap sektor mengalami keterpurukan, ekonomi menjadi lemah dan berjalan lambat karena hampir tidak ada aktifitas karena kebijakan pembatasan oleh pemerintah. Dan sudah setahun lebih kondisi pandemi berjalan, perlahan roda ekonomi dan pembangunan kembali berjalan walaupun dengan batasan batasan tertentu, seiring dengan dijalankannya vaksinasi nasional.

Kita semua berharap Indonesia bisa kembali bangkit dan bisa berjalan seperti sediakala, dan dengan kesuksesan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional yang di helat di Provinsi Papua di tahun 2021 ini, bisa dijadikan momentum untuk pulihnya keadaan Negara kita menjadi lebih baik. Pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia berharap dan percaya, bahwa saudara saudara kita di Papua mampu dan memiliki potensi untuk mewujudkan kebangkitan tersebut sekaligus memperkuat persatuan dan kesatuan Negara Indonesia. Ibarat bagaikan sinar matahari yang muncul dari gelapnya mendung, Papua sebagai Mentari Baru dari Timur Indonesia, bangkitnya Papua dan Maju berkembang sebagai tonggak awal untuk Indonesia bangkit dari keterpurukan akibat pandemi.


Pekan  Olahraga Nasional XX Papua Tahun 2021

Perhelatan PON XX Papua 2021 akan di gelar pada tanggal 2-15 Oktober 2021. Penyelenggaraan akan dilangsungkan di 4 Kabupaten, yakni: Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Merauke dan Kabupaten Mimika. Pesta olahraga terbesar di Indonesia ini diikuti keseluruhan 34 provinsi yang turut berpartisipasi, melibatkan 6300 atlit, 3000 official, dan 9000 orang pendukung acara. Total ada 37 cabang olahraga yang dipertandingkan, 56 disiplin cabang olahraga, dan 679 nomor pertandingan/perlombaan. Dan Stadion Lukas Enembe yang memiliki kapasitas 40 ribu penonton, akan menjadi pusat penyelenggara PON XX Papua. 


                                                    sumber: 
https://imsport.tv/

 

Wujud Potensialnya Papua sebagai Penyelenggara PON XX

Tiga bulan lagi PON XX di gelar, dan Pemprov Papua sudah siap menggelarnya walaupun sempat tertunda. Sebagai bangsa Indonesia kita bangga, Papua memiliki sejuta pesona, karena keindahan dan kekayaan alamnya. Saatnya Papua maju ke depan, sebagai pemain utama yakni tuan rumah perhelatan olahraga terbesar nasional PON ke-20. Ini baru pertama kali bagi Papua, dan ini bisa menjadi peluang dan momentum untuk menunjukkan Papua bisa sukses sebagai tuan rumah, serta bisa memberi dorongan dan semangat kepada seluruh rakyat Indonesia yang sedang terpuruk untuk bangkit kembali.

Ada ungkapan mengatakan melalui olahraga bisa menyatukan perbedaan dan membangkitkan semangat persatuan. Bukan tanpa alasan pergelaran PON XX di Papua ini akan berjalan sukses dan mampu membawa semangat bangsa Indonesia untuk bangkit kembali. Beberapa hal dibawah ini bisa dijadikan dasar pendorongnya.

👉Infrastruktur dan Fasilitas yang lengkap

Sejak ditetapkannya sebagai daerah dengan otonomi khusus, pembangunan Papua meningkat cukup signifikan, terutama menyangkut infrastruktur seperti pembangunan jalan, gedung serta sarana dan prasarananya. Trans Papua menjadi penghubung dan membuka wilayah yang selama ini terisolir dan sulit dijangkau. Padahal potensi kekayaan alam Papua cukup melimpah, kenyataannya masih banyak wilayah yang belum tersentuh. Disusul dengan kebijakan pemekaran wilayah dengan membangun sarana dan pendukungnya untuk membuka potensi daerah setempat. Inpres No. 9 Tahun 2020 sebagai maklumat dari keseriusan pemerintah untuk mendukung penuh percepatan pembangunan Papua, untuk mengejar ketertinggalan Papua dengan daerah lain di Indonesia.  Dan yang termasuk bentuk dukungan tersebut adalah penyelenggaraan PON XX di Papua.

👉Potensialnya SDM Papua

Papua yang sekarang sudah sangat berbeda, masyarakatnya sudah bisa beradaptasi dengan perkembangan pengetahuan dan tekhnologi. Hal ini tak lain karena sosialisasi penduduk lokal dengan masyarakat luar sudah cukup baik, tidak ada lagi kesenjangan dan perbedaan. Sejalan dengan waktu masyarakat Papua semakin membuka diri dan berupaya mengejar ketertinggalan, dan membaur dengan masyarakat lainnya di seluruh Indonesia. Tak heran sekarang ini kita melihat ada menteri negara yang berasal dari Papua, tokoh dan public figure, penyanyi, presenter, dan tak sedikit atlit nasional berasal dari tanah Papua.

👉Tujuan Wisata Papua

Raja Ampat, Danau Sentani, orang Indonesia sudah banyak mengenal dan mengetahuinya. Bahkan bagi turis mancanegara nama tempat tersebut sudah menjadi daftar katalog kunjungan wisata mereka di Indonesia. Beberapa tempat eksotis lainnya tak kalah indah dari kedua tempat tersebut. sebut saja Danau Paniai dan Lembah Baliem yang menawarkan keindahan kawasan pegunungan dengan keunikan tradisional masyarakatnya. Selain itu ada Taman Nasional Teluk Cendrawasih dan Taman Nasional Lorentz, sebagai kawasan konservasi alam yang mempesona dengan keunikan dan ragam flora dan faunanya. Dan ada wisata pantai eksotik seperti; Pantai Bosnik, Pantai Amai, Pantai Base G, Pantai Gedo, yang penuh pesona dan indah pemandangan pasir pantainya. Belum lagi asiknya dengan wisata kepulauan yang seperti Pulau Rumberpon dan Pulau Masinam. Begitu luar biasanya potensi wisata Papua, dan ini menjadi bagian faktor pendorong kesuksesan Papua sebagai tuan rumah PON XX. 

 

👉Prestasi dan Sumbangan Papua untuk Olahraga Nasional

Tak dapat dipungkiri, Papua begitu besar sumbangsihnya bagi Negara dalam olahraga. Prestasi banyak ditorehkan oleh insan insan olahraga dari Papua. Nama nama besar yang pernah tercatat yang dikenal dan berprestasi baik dikancah nasional maupun internasional. Boaz Salossa, pecinta sepakbola Indonesia pasti mengenalnya. Pria kelahiran Jayapura ini beberapa kali membela tim nasional Indonesia. Nama Boaz begitu melekat di hati masyarakat Indonesia karena ia merupakan striker paling tajam yang pernah dimiliki Indonesia. Lisa Rumbewas, siapa tak kenal lifter angkat besi nasional ini. Peraih dua medali perak di dua olimpiade berbeda Sydney 2000 dan Athena 2004, dan peraih medali perak di kejuaraan angkat besi dunia tahun 2006 di Santo Domingo, Repulik Dominika. Selain itu ada atlit putri Serafi Anelies Unani, yang menyumbangkan medali emas di SEA Games Palembang tahun 2011, ia menang di nomor bergengsi atletik lari 100 meter, dan mencatatkan namanya sebagai perempuan tercepat di Asia Tenggara. Tercatat juga atlit putra Papua, Franklin Ramses Burumi, dengan pencapaian yang luar biasa dengan menyabet tiga medali emas di SEA Games Palembang tahun 2011, Antara lain; di nomor bergengsi 100 meter, 200 meter dan 4 x 100 meter estafet putra. Banyak lagi deretan nama nama besar asal Papua yang memberikan prestasi yang membanggakan bagi Indonesia, kalau membicarakannya akan sangat panjang. Dan sepertinya Papua tidak henti hentinya mencetak olahragawan yang membawa harum nama Indonesia di mata dunia.


                                            sumber: 
https://www.kompas.com

Semoga penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional ke-20 di Papua di bulan Oktober nanti bisa berjalan lancar dan sukses. Kesuksesan Papua sebagai tuan rumah dan penyelengaraan olahraga terbesar di Indonesia ini diharapkan bisa memberikan sinar harapan, untuk kebangkitan Indonesia dari keterpurukan. Kita yakin Papua yang sekarang bisa maju dan mampu menggelar perhelatan akbar seperti pekan olahraga nasional tentu tidak mudah dan harus memenuhi kondisi kondisi tertentu. Dan Papua sudah menunjukkan keberhasilan tersebut dengan kamauan yang kuat dan dengan dorongan prestasi dalam waktu yang tidak sebentar. Melalui tulisan ini saya mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia: “ Ayo sukseskan PON XX PAPUA”, Papua Maju dan Sukses menuju Kebangkitan Indonesia.

 

                                                                                                               

 

Tidak ada komentar:

Berbicara dalam kata